Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di wilayah cincin api pasifik (ring of fire) yang membentang sepanjang 40.000 km. Hal itu menyebabkan Indonesia sering mengalami bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami.
Seringnya bencana alam yang terjadi, banyak bangunan, seperti rumah atau gedung mengalami kerusakan cukup parah dan mengakibatkan masyarakat kehilangan tempat tinggalnya. Hal itu disebabkan kurang kuatnya pondasi dan tidak terpenuhinya standar keamanan pada struktur bangunan. Dalam hal ini kita harus belajar dari Jepang. Jepang adalah salah satu negara yang sangat memperhatikan kekokohan struktur bangunan secara mendetail, sehingga saat terjadi gempa bumi tidak banyak bangunan yang roboh dan rusak.
Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Bangunan Tahan Gempa
Pada hakikatnya setiap memulai pembangunan, harus diperhatikan standar keamanan. Contohnya apakah struktur bangunan tersebut simetris atau tidak, bangunan yang simetris cenderung lebih kuat dibanding bangunan yang tidak simetris, kuatnya kerangka bangunan, dan penggunaan material yang ringan. Material-material tersebut diantaranya batu bata, metal, semen, kayu, dan sebagainya.
Material yang direkomendiasikan dalam pembuatan bangunan saat ini, yaitu GRC Board. Hal itu untuk menghindari bangunan dari kerusakan-kerusakan yang parah, bahkan saat diterjang bencana alam besar sekalipun. Selain yang sudah disebutkan sebelumnya, banyak hal lain yang juga harus diperhatikan dalam pembuatan bangunan, diantaranya:
1. Pondasi
Pondasi adalah salah satu hal penting dalam pembuatan bangunan. Pondasi harus diletakkan di tanah yang keras, sebab pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah. Pembuatan pondasi berada di kedalaman 60 – 80 cm. Selain itu, pondasi juga harus memiliki hubungan yang baik dengan sloof.
2. Kualitas tanah
Kapasitas dan fleksibilitas tanah yang baik sangat penting untuk diketahui. Berikut adalah karakteristik tanah yang cocok untuk bangunan:
- Tanah yang memiliki komponen tebal sangat cocok untuk pembuatan bangunan.
- Tanah dikatakan baik dan stabil jika berada pada tingkat yang lebih dalam, yaitu lebih dari 2 meter.
- Tanah yang direkomendasikan untuk pembuatan bangunan, diantaranya tanah liat, tanah lempung, tanah yang mudah digali, berlumpur dan bahan yang tidak berasal dari lokasi aslinya.
3. Desain struktur
Keseimbangan harus diperhatikan dalam struktur bangunan. Jika strukturnya terlalu kaku akan mudah retak dan pecah. Jangan juga membuatnya terlalu fleksibel dan berat karena akan merobohkan bangunan.
4. Kualitas bahan
Bahan berkualitas baik adalah bahan yang dapat menyerap energi yang dihasilkan dari gempa bumi. Bahan bisa dikategorikan baik apabila memiliki elemen yang tepat. Dalam hal ini beton dan baja sangat ideal dalam pembangunan rumah. Belakangan ini masyarakat banyak memakai GRC Board untuk membangun rumah atau gedung.
Produk ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu tahan terhadap air dan api, lebih ringan, tidak mudah lapuk, dan praktis. GRC sudah banyak dijumpai di toko bangunan terdekat maupun toko online. Harga jual grc yang ditawarkan juga cukup murah dengan kualitas yang sangat baik.
5. Perawatan bangunan
Hal terpenting dari semuanya adalah merawat bangunan. Hal ini untuk memastikan apakah bangunan tersebut masih layak dipakai atau tidak. Dalam merawat bangunan perlu memantau:
- Kebocoran eksternal dan internal
- Pipa kabel
- Pengembalian isolasi
- Penguatan balok dan kolom
- Kondisi mezzanines dan deck slabs
- Detail-detail lain harus segera diperbaiki
Itu dia hal-hal yang harus diperhatikan untuk membuat bangunan tahan gempa. Memang tidak menjamin untuk lolos dari gempa, tetapi itu adalah bentuk kewaspadaan kita terhadap bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.